Mei 28, 2011

Sejarah Pemberian Tanda Baca dan Tajwid


Sejarah Pemberian Tanda Baca dan Tajwid

Tentu, tak bisa dibayangkan bagaimana sulitnya membaca Alquran andai hingga saat ini kalam Ilahi itu masih ditulis dalam huruf Arab yang belum ada tanda bacanya sebagaimana di zaman Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin.
Jangankan harakat fathah (baris atas), kasrah (baris bawah), dhommah (baris depan), dan sukun (tanda wakaf, mati), bentuk serta tanda titik-koma (tanda baca) saja tidak ada. Tentu, masih lebih mudah membaca tulisan Arab yang ada di kitab kuning yang gundul (tanpa harakat) karena umat Islam masih bisa mengenali huruf-hurufnya berdasarkan bentuk dan tanda bacanya. Misalnya, huruf ta, tsa, ba, nun, syin, sin, shad, tho’, dan sebagainya walaupun tidak mengetahui terjemahannya.
Beruntunglah, kekhawatiran-kekhawatiran ini cepat teratasi hingga umat Islam di seluruh dunia bisa mengenali dan lebih mudah dalam membaca Alquran. Semua itu tentunya karena adanya peran dari sahabat Rasul, tabin, dan tabiit tabiin.Pemberian tanda baca (syakal) berupa titik dan harakat (baris) baru mulai dilakukan ketika Dinasti Umayyah memegang tampuk kekuasaan kekhalifahan Islam atau setelah 40 tahun umat Islam membaca Alquran tanpa ada syakal.
Pemberian titik dan baris pada mushaf Alquran ini dilakukan dalam tiga fase. Pertama, pada zaman Khalifah Muawiyah bin Abi Sufyan. Saat itu, Muawiyah menugaskan Abdul Aswad Ad-dawly untuk meletakkan tanda baca (i’rab) pada tiap kalimat dalam bentuk titik untuk menghindari kesalahan membaca.
Fase kedua, pada masa Abdul Malik bin Marwan (65 H), khalifah kelima Dinasti Umayyah itu menugaskan salah seorang gubernur pada masa itu, Al Hajjaj bin Yusuf, untuk memberikan titik sebagai pembeda antara satu huruf dengan lainnya. Misalnya, huruf baa’ dengan satu titik di bawah, huruf ta dengan dua titik di atas, dan tsa dengan tiga titik di atas. Pada masa itu, Al Hajjaj minta bantuan kepada Nashr bin ‘Ashim dan Hay bin Ya’mar.
Pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan ini, wilayah kekuasaan Islam telah semakin luas hingga sampai ke Eropa. Karena kekhawatiran adanya bacaan Alquran bagi umat Islam yang bukan berbahasa Arab, diperintahkanlah untuk menuliskan Alquran dengan tambahan tanda baca tersebut. Tujuannya agar adanya keseragaman bacaan Alquran baik bagi umat Islam yang keturunan Arab ataupun non-Arab (‘ajami).
Baru kemudian, pada masa pemerintahan Dinasti Abbasiyah, diberikan tanda baris berupa dhamah, fathah, kasrah, dan sukun untuk memperindah dan memudahkan umat Islam dalam membaca Alquran. Pemberian tanda baris ini mengikuti cara pemberian baris yang telah dilakukan oleh Khalil bin Ahmad Al Farahidy, seorang ensiklopedi bahasa Arab terkemuka kala itu. Menurut sebuah riwayat, Khalil bin Ahmad juga yang memberikan tanda hamzah, tasydid, dan ismam pada kalimat-kalimat yang ada.
Kemudian, pada masa Khalifah Al-Makmun, para ulama selanjutnya berijtihad untuk semakin mempermudah orang untuk membaca dan menghafal Alquran, khususnya bagi orang selain Arab, dengan menciptakan tanda-tanda baca tajwid yang berupa isymam, rum, dan mad.
Sebagaimana mereka juga membuat tanda lingkaran bulat sebagai pemisah ayat dan mencantumkan nomor ayat, tanda-tanda wakaf (berhenti membaca), ibtida (memulai membaca), menerangkan identitas surah di awal setiap surah yang terdiri atas nama, tempat turun, jumlah ayat, dan jumlah ‘ain.
Tanda-tanda lain yang dibubuhkan pada tulisan Alquran adalah tajzi’, yaitu tanda pemisah antara satu Juz dan yang lainnya, berupa kata ‘juz’ dan diikuti dengan penomorannya dan tanda untuk menunjukkan isi yang berupa seperempat, seperlima, sepersepuluh, setengah juz, dan juz itu sendiri.
Dengan adanya tanda-tanda tersebut, kini umat Islam di seluruh dunia, apa pun ras dan warna kulit serta bahasa yang dianutnya, mereka mudah membaca Alquran. Ini semua berkat peran tokoh-tokoh di atas dalam membawa umat menjadi lebih baik, terutama dalam membaca Alquran.dia/sya/berbagai sumber

Pemeliharaan Alquran dari Masa ke Masa
Dalam Alquran surah Al-Hijr (15) ayat 9, Allah berfirman, ”Sesungguhnya, Kami-lah yang menurunkan Alquran dan Kami pula yang menjaganya.” Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Alquran selama-lamanya hingga akhir zaman dari pemalsuan. Karena itu, banyak umat Islam, termasuk di zaman Rasulullah SAW, yang hafal Alquran. Dengan adanya umat yang hafal Alquran, Alquran pun akan senantiasa terjaga hingga akhir zaman.
Selanjutnya, demi memudahkan umat membaca Alquran dengan baik, mushaf Alquran pun dicetak sebanyak-banyaknya setelah melalui tashih (pengesahan dari ulama-ulama yang hafal Alquran). Alquran pertama kali dicetak pada tahun 1530 Masehi atau sekitar abad ke-10 H di Bundukiyah (Vinece). Namun, kekuasaan gereja memerintahkan agar Alquran yang telah dicetak itu dibasmi. Kemudian, Hankelman mencetak Alquran di Kota Hamburg (Jerman) pada tahun 1694 M atau sekitar abad ke-12 H. (Lihat RS Abdul Aziz, Tafsir Ilmu Tafsir, 1991: 49). Kini, Alquran telah dicetak di berbagai negara di dunia.
Pemeliharaan Alquran tak berhenti sampai di situ. Di sejumlah negara, didirikan lembaga pendidikan yang dikhususkan mempelajari Ulum Alquran (ilmu-ilmu tentang Alquran). Salah satu materi pelajaran yang diajarkan adalah hafalan Alquran. Di Indonesia, terdapat banyak lembaga pendidikan yang mengajak penuntut ilmu ini untuk menghafal Alquran, mulai dari pendidikan tinggi, seperti Institut Ilmu Alquran (IIQ) hingga pesantren yang mengkhususkan santrinya menghafal Alquran, di antaranya Pesantren Yanbuul Quran di Kudus (Jateng).
Demi memotivasi umat untuk meningkatkan hafalannya, kini diselenggarakan Musabaqah Hifzhil Quran (MHQ), dari tingkatan satu juz, lima juz, 10 juz, hingga 30 juz. ”Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Alquran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari). Adanya lembaga penghafal Alquran ini maka kemurnian dan keaslian Alquran akan senantiasa terjaga hingga akhir zaman. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, para penghafal Alquran ini akan ditempatkan di surga. Wa Allahu A’lam.

Ditinjau dari segi bahasa (etimologi), Alquran berasal dari bahasa Arab yang berarti bacaan atau sesuatu yang dibaca berulang-ulang. Kata ‘Alquran’ adalah bentuk kata benda (masdar) dari kata kerja (fi’il madli) qaraa yang artinya membaca.
Para pakar mendefinisikan Alquran sebagai kalam Allah SWT yang merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir dan bagi orang yang membacanya termasuk ibadah. Al-Qur’anu huwa al-kitabu al-Mu’jiz al-Munazzalu ‘ala Muhammadin bi wasithah sam’in aw ghairihi aw bilaa wasithah.
Ada juga yang mendefinisikannya sebagai firman Allah yang tiada tandingannya. Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, penutup para Nabi dan Rasul, dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir yang dimulai dengan surat Alfatihah dan ditutup dengan surat Annas.
Alquran terdiri atas 114 surat serta 30 juz dengan jumlah ayat lebih dari 6.000 ayat. Kalangan ulama masih berbeda pendapat mengenai jumlah ayat Alquran. Ada yang menyebutkan jumlahnya sebanyak 6.236 ayat, 6.666 ayat, 6.553 ayat, dan sebagainya. Perbedaan penghitungan jumlah ayat ini karena banyak ulama yang belum sepakat apakah kalimat Bismillahirrahmanirrahim yang ada di pembukaan surah dan huruf Alif Lam Mim, Alif Lam Ra, Yaa Sin, Shad, dan Qaaf termasuk ayat atau bukan. Inilah yang menyebabkan adanya perbedaan mengenai jumlah ayat. Namun demikian, hal itu tidak menimbulkan perpecahan di antara umat.
Alquran diturunkan secara berangsur-angsur selama kurang lebih 23 tahun. Para ulama membagi masa penurunan ini menjadi dua periode, yaitu periode Makkah dan periode Madinah. Periode Makkah berlangsung selama 13 tahun masa kenabian Rasulullah SAW. Sementara itu, periode Madinah dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun.
Sedangkan, menurut tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi kepada surat-surat Makkiyah (ayat-ayat Alquran yang turun di Makkah) dan Madaniyah (diturunkan di Madinah). Surat-surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah, sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah.
Sementara itu, dari segi panjang-pendeknya, surat-surat yang ada dalam Alquran terbagi menjadi empat bagian. Pertama, As-Sab’u al-Thiwaal (tujuh surat yang panjang), yaitu Albaqarah, Ali Imran, Annisa’, Al A’raf, Al An’am, Almaidah, dan Yunus. Kedua, surat-surat yang memiliki seratus ayat lebih (Al Miuun), seperti surat Hud, Yusuf, Mu’min, dan sebagainya.
Ketiga, surat-surat yang jumlah ayatnya kurang dari seratus ayat (Al Matsaani), seperti surat Al Anfal, Alhijr, dan sebagainya. Keempat, surat-surat pendek (Al-Mufashshal), seperti surat Adhdhuha, Al Ikhlas, Alfalaq, Annas, dan sebagainya.

sumber ; dari www. belajarquran.com


Mei 23, 2011

penerimaan santriawan baru



Taman Pendidikan Qur'an UNGGULAN EL-HAMSA PURWOREJO

Dalam rangka mengembangkan potensi positif anak sehingga mampu menjadi anak yang shaleh-shalehah, rajin beribadah, berbudi pekerti dan berperilaku sopan kepada orang tua maupun kepada orang lain, berguna bagi agama, bangsa dan umat manusia, menjadi manusia ideal dalam kehidupannya dan menjadikan Ilmu yang diterima sebagai perangkat penunjang untuk membentuk kepribadian yang tangguh dan ulet.

Tujuan pembinaan dan pengembangan potensi :

1. Mensikapi landasan rohani, emosi dan tradisi bagi anak sebagai GENERASI CERDAS DAN GENERASI QUR’ANI yang mencintai dan dicintai oleh Allah SWT.
"Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui." (al-Maidah (9) 54) Dengan kepribadian sebagai berikut :

a. Muttaqin :
- Mampu menguasai diri agar terhindar dari dosa dan noda.
Taqwa dan taat dalam menepati kewajiban agama
b. Muhsinin :
- Selalu siap sedia berbuat baik untuk orang lain
- Rela berqurban untuk kepentingan bersama dalam kebajikan
c. Muqsithin : Bersikap adil dalam setiap tindakan dan perbuatan
d. Shabirin :
- Tabah dan ulet dalam berusaha
- Tidak mudah putus asa dan pantang menyerah
- Sanggup menanggung resiko dalam mencapai cita-cita
e. Mutawakilin : Berusaha maksimal dan tidak lupa diri kepada Allah SWT.
f. Tawwabin :
- Bersedia mengakui kesalahan (memohon maaf dan memberi maaf)
- Berusaha memperbaiki segala kesalahan dan dosa melalui ibadah maupun selalu berbuat baik.
g. Mutathohhirin : Sanggup membina lingkungan yang bersih.

2. Membina dan membentuk anak menjadi muslim ideal yaitu muslim yang benar-benar menghayati nilai-nilai al-Qur'an, mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, aplikasinya santri dikondisikan melalui tiga aspek pendidikan, yaitu :

a. Aspek pengetahuan (kognitif)
- Santri mengetahui bahwa al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam
- Santri mengetahui bahwa al-Qur'an berisi firman / wahyu Allah
- Santri mengetahui perbedaan al-Qur'an dengan kitab yang lain
- Santri mempunyai pengetahuan dan wawasan dasar ke-Islam-an
- Santri terangsang untuk memahami kandungan al-Qur'an
b. Aspek ketrampilan (psychomotor)
- Santri mampu membaca al-Qur'an dengan tartil, lancar dan benar
- Santri mampu menghafal surat-surat pendek, ayat-ayat pilihan, hadith pilihan dan do'a sehari-hari
- Santri mampu dan cepat mencari nama surat, ayat, juz sebagai rujukan
- Santri mampu menulis al-Qur'an dengan baik
c. Aspek sikap (afektif)
- Santri senang tadarus al-Qur'an
- Santri senang mendengarkan bacaan al-Qur'an
- Santri merasa senang mengamalkan al-Qur'an

PROGRAM UNGGULAN KAMI ;

1. Santri dilatih menguasai teknik menjadi Da'i Cilik

2. Santri dilatih untuk selalu percaya diri

3. Santri dibiasakan melakukan sesuatu positif (habbit forming)

4. Santri menguasai teknik menghafal cepat dan dapat dipraktekan dalam pelajaran sehari-hari baik disekolah atau di TPQ (super Memory)

5. Setiap tahun diikut sertakan mengikuti program nanasik haji for kids digabung dengan SDIT Salsabila

6. Parenting

7. Kunjungan ke tempat favorit dan bersejarah ( fieldtrip)


bagi yang mempounyai putra-putri silahkan daftar ke alamat kami :

JL. Kol. Sugiyono Gg. Masjid Sebomenggalan Purworejo

Telp : (0275) 3336063/085228266195

www.tpqunggulan.blogspot.com

Mei 09, 2011

lomba untuk guru TK/SD menjadi guru terbaik

Lomba Guru tahun 2011 ini sepertinya mengambil momen hari pendidikan Nasional yang jatuh pada bulan Mei 2011 mendatang. Lomba Guru tahun 2011 ini dibagi dua kriteria, Lomba Teacher Of The Year 2011 Guru TK dan Lomba Teacher Of The Year 2011 Guru SD/MI.

Hadiah Bagi Erlangga Teacher Of the Year 2011

  1. Juara I : uang Tunai senilai Rp.10.000.000,- + uang paket wisata ke Bali
  2. Juara II : uang Tunai senilai Rp.7.500.000,-
  3. Juara III : uang Tunai senilai Rp.5.000.000,-

Tata cara Peserta Erlangga Teacher of the Year 2011

  • Kirimkan data diri disertai fotokopi KTP dan portofolio/ dokumentasi pada saat mengajar.
  • Peserta harus mengirimkan karya tulis minimal 1 halaman dengan tema “Mengapa Saya Layak Menjadi Erlangga Teacher of The Year 2011”.
  • Kirimkan via pos atau email sebelum 14 Mei 2011 ke kantor Penerbit Erlangga di kota terdekat.
  • Cantumkan logo Teacher of the Year di sebelah kiri atas amplop.
  • Untuk keterangan atau informasi lebih lanjut dapat menghubungi marcomm Penerbit Erlangga di kota terdekat atau email erlangga.toty2011@yahoo.co.id

Ketentuan Lomba Erlangga Teacher Of The Year 2011

  • Peserta adalah Laki-Laki atau Perempuan yang masih aktif sebagai pendidik anak usia dini dan Sekolah Dasar (TK/RA/PAUD/SD/MI).
  • Perserta harus bersedia mengikuti babak penyisihan di kantor cabang PT.Penerbit Erlangga.
  • Peserta terbaik harus bersedia mengikuti babak final Teacher of the Year 2011 di Jakarta.
  • Peserta tidak dikenakan biaya apapun.
  • Keputusan juri mengikat dan tidak dapatdiganggu gugat.

Panitia Erlangga Teacher of The Year 2011

CABANG JAKARTA : Jl. H. Baping Raya No. 100 Ciracas Jakarta 13740 Telp. (021) 8717006 ext. 229
CABANG BANDUNG : Jl. Soekarno Hatta No. 554 Bandung 40286 Telp. (022) 7500893
CABANG PALEMBANG : Jl. Demang Lebar Daun No. 269 Rt. 43 Rw. 11 Kel. Demang Lebar Daun Kec. Ilir Barat I Palembang 30137 Telp. (0711) 444463, 443368
CABANG MAKASSAR : Jl. Hertasning Raya No. 50 Makassar Telp. (0411) 883933
CABANG YOGYAKARTA : Jl. Gedong Kuning 132 Kotagede Yogyakarta 55171 Telp. (0274) 4436666
CABANG SEMARANG: Jl. Puspowarno Tengah No.38-40 Semarang Jawa Tengah 50143 Telp. (024) 7609432, 7609475, 7604394
CABANG MEDAN: Jl. Sisingamangaraja Km 10.5 No.5 (depan POLDASU) Medan Telp. (061) 7853885
CABANG PEKANBARU : Jl. Soekarno Hatta No. 98 Arengka Pekanbaru 28291 Telp. (0761) 571633, 571533
CABANG SAMARINDA : Jl. Bung Tomo No. 134 Kel. Sei Keledang Kec. Samarinda Seberang Telp. (0541) 261330
CABANG SURABAYA : Jl. Berbek Industri VII/15, Waru-Sidoarjo (Komp. SIER Surabaya) Telp. (031)


Mei 05, 2011

Progranm unggulan

Inilah program unggulan kami, semoga program kami kedepan dapat membantu masyarakat menjadi masyarakat yang cerdas dan menjadi generasi qurani amiin...mohon doanya

Mei 02, 2011

TPQ Unggulan El-Hamsa













Apakah putra putri ibu ingin cerdas ?

Apakah putra putri ibu pingin anaknya bisa tampil percayadiri,?

apakah Menginginkan anaknya pandai berpidato ?

apakah anaknya pingin pintar ngaji dengan tajwid yang benar ?

apakah anak anda cerdas IQ, EQ dan SQ nya ?

Apakah anak anda pingin lancar bavcca al-quran ?

datanglah ke kantor kami.............

Kami akan launching program terbaru...terdahsyatt dan ter canggih....Taman Pendidikan Al-Qura'an Unggulan...

program Unggulan kami :

1. Mencetrak generasi cerdas generasi qur'ani

2. Mencetak kader da'i cilik ( dacil sejak dini)

3. mencetak SUSKADA (kursus kader da'i muda)

4. Mencetak generasi yang pandai menguasai ilmu tajwid dengan benaar

5. Mampu mengoiptimalkan potensim otak dengan teknik Super memory

6.Outbond for student

7. Field triep (kunjungan dan rihlah)

8.Hafalan asmaul husna dan surat pendek dengan metode Super memory/teknik cepat menghafal

9. masih banyak lagi

10. pelatiha teknik dongeng untuk anak

metode :

1. Quantum Teaching

2. Quantum Learning

3. BCM ( bermain cerita dan menanyi )

4. Full media

5.Quantum Power learning.

6. metode terjemah dengan cepat

syarat pendaftaran :

1. menyerahkan fhoto ukuran 4X6 2lembar

2. Surat akta kelahiran

3. Piagam penghargaan bila ada

4. menyerahkan uang pendaftaran

5. surat ijin dari orang btua

6. hanya untuk umur mulai dari 7 tahun ke atas....

Biaya -biaya

1. Uang pendaftran : Rp. 50.000

2.Uang pendidikan :Rp. 100.000/tahun (dapat di cicil selama 2 bulan)

3. SPP/syahriah : Rp. 50.000 ( untuk alumni QPL yang telah mengikuti program pelatihan super memory diskon 50 persen)

4. dana pembangunan : seikhlasnya.....

alamat kami :

Jl. Kkolonel Sugiono sebomenggalan Purworejo telp. (0275) 3336063 hp. 085 228 266 195

www.pondokbelajar.com

Dan juga kami membutuhkan Ustadz/ustadzah yang berpengalaman dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Berpengalaman di dunia anak

2. Menguasai ilmu tajwid Qur'an

3.Belum Menikah dan umur maksimal 35 tahun

4. Sarjana S1segala jurusan diutamakan Pendidikan Agama Islam

5. Cakap berkomunikasi

Anda kah yang kami cari ? hubungi segera ...ditujukan kepad Pimpinan TPQ Unggulan Purworejo

dengan syarat2:

1. Menyerahkan Photo copy KTP

2. Menyerahkan photoumuran 4X6 2lembar warna

3. Surat lamaran

4, Ijazah terakhir

5. Suertifikat pengalaman lomba biodang agama kalau ada.

6. siap dilatih dan dibimbing dengan sistem kami.

segera mendaftar.....

Owner TPQ Unggulan

Deden Hamsa


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...