November 26, 2009

iedul adha

Eid ul-Adha in PakistanImage via Wikipedia

Idul Adha akan selalu mengingatkan kita pada satu sosok yang luar biasa. Sosok yang namanya diabadikan Allah dalam barisan firman-firmanNya di dalam al-Qur’an. Yang karena itu, namanya menjadi buah bibir umat manusia sepanjang sejarah. Bahkan al-Qur’an tidak lagi menggambarkannya sebagai satu sosok individu, tetapi menyebut sosok pribadinya sebagai sebuah umat. Sosok mengagumkan itu adalah kekasih Allah yang bernama Ibrahim ‘alaihissalam.
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan)”

Idul Adha adalah saat untuk merenungkan hikmah-hikmah ilahiyah di balik kisah perjalanan hidup dan pengorbanan tiada henti seorang Ibrahim. Kisah hidup dan pengorbanan yang kemudian mengantarkannya tidak sekedar menjadi seorang Rasul, tetapi menjadi Rasul pilihan yang dimasukkan dalam golongan Ulul Azmi. Bahkan lebih dari itu, ia kemudian digelari sebagai Khalil al-Rahman atau kekasih Allah. Berbagai hikmah dari kehidupan seorang Ibrahim ‘alaihissalam itu menjadi sangat penting untuk kita renungkan dan resapi, terutama di tengah situasi dan kondisi negeri kita yang saat ini ditimpa berbagai persoalan, yang membuat banyak di antara kita kesulitan bahkan tidak mampu menemukan akar persoalan sebenarnya.
Hikmah pertama dari perjalanan Nabi Ibrahim alaihissalam adalah bahwa asas utama dan pilar terpenting kehidupan ini adalah Tauhid. Keyakinan bahwa hanya Allah satu-satunya yang berhak untuk disembah. Tauhid adalah sumber mata air segala kebahagiaan, ketentraman dan kedamaian. Tauhid adalah akar utama dari segala kebaikan dan keshalehan. Dengan kata lain, jika Tauhid telah hancur binasa, kesyirikan menjadi idola dan keyakinan sehari-hari, maka lenyaplah mata air kebahagiaan dan kedamaian itu. Dan tercerabutlah sudah akar utama kebaikan dan keshalehan itu. Dan itu tidak hanya di dunia ini, namun pada kehidupan yang jauh lebih penting dari dunia, yaitu akhirat. Itulah sebabnya, seluruh nabi dan rasul yang diutus Allah semuanya membawa misi yang sama, yaitu misi Tauhid.


Reblog this post [with Zemanta]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...