Produk pelatihan :Quantum Teaching - BCL - Parenting -outbound kid & family - Peluang usaha les rumahan baca & hitung
Desember 29, 2012
PROPOSAL PELATIHAN MAHASISWA/GURU /DOSEN
Desember 10, 2012
dongeng kak deden di bandung
Kegiatan 1 Muharram 1434 H
Alhamdulillahi Rabbilaalamiin… Atas izin dan rahmat Allah SWT, Launching Yayasan Tarbiyatul Izzatil Jannahpada hari Kamis tanggal 15 November 2012, bertepatan dengan 1 Muharram 1434 H telah terlaksana dengan sukses.
Dengan mengambil semangat dan momen tahun baru Hijriyah, acara yang diwarnai kegiatan lomba mewarnai dan Pentas Dongeng Anak Bersama Kak Aang Deden berlangsung ramai dan meriah.
Kumpulan Foto Kegiatan 1 Muharam 1434 H (15 November 2012)
Kesuksesan acara ini tidak terlepas dari dukungan para simpatisan dan sponsor yang berpartisipasi aktif baik secara moral maupun materiil.
Oktober 23, 2012
menjadi guru asyik dan menyenangkan dengan bcl
Agustus 24, 2012
kekuatan hati
Kalau fikiran manusia ada di otak yang terletak di kepala, dimanakah letak hati manusia? Pada zaman dahulu para pakar Sumerian Asyirian berpendapat bahwa manusia berfikir dan merasa menggunakan organ hati (liver). Hal ini dibantah oleh Aristoteles yang menganggap manusia berfikir dan berperasaan dengan jantung (heart). Kedua pendapat tersebut mempunyai pengikut masing masing, penggunaan istilah liver berkembang didaerah selatan terutama Asia, dan heart berkembang di utara terutama Eropa. Namun didaerah selatan kini pengertian hati (liver) telah menjadi rancu, mereka mengatakan hatiku sangat sakit tapi yang diurut bagian dada (lokasi jantung).
Dalam Al Qur’an A Al Hajj 46 dengan jelas dinyatakan bahwa qalbu itu berada dirongga dada ( mungkin jantung?).
46- maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada. ( Al Hajj 46)
Rasulullah mengatakan bahwa didada manusia ada segumpal darah, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh manusia itu jika dia buruk maka manusia itupun menjadi buruk pula.
didalam hati (qolbu) manusia terdapat empat ruangan yaitu:
- Yang diinginkan.
- Ingin senang, kaya, bahagia, sukses, aman , nyaman, nikmat, serba cukup, sehat, kuat.
- Yang di takuti
- Takut mati, miskin., susah, sengsara, melarat, hina, sakit, lemah.
- Penyakit hati
- Musyrik, kafir, dengki, hasud, dendam, ria, sombong, takabur, malas, khianat.
- Kekuatan hati
- Iman, Taqwa, Ikhlas, sabar, jujur, amanah, santun, syukur, ridha, pemaaf, pemurah, penyayang.
Empat ruang dalam hati yang mempengaruhi jalan hidup Manusia Dan tujuh tingkatan nafsu manusia menurut ajaran tasawuf.
Manusia ingin bahagia, kaya, senang, sejahtera dan takut mati, miskin, sengsara ataupun melarat. Untuk mencapai yang diinginkan dan menjauh dari yang ditakuti manusia dirongrong oleh penyakit hati yang berupa kemusyrikan, kafir, sombong, dengki, ujub, takabur, ria sifat ini ditiupkan oleh syetan kedalam hati manusia.
Jika sifat buruk yang ditiupkan syetan itu merajalela dalam hati dan hati mejadi busuk penuh penyakit maka manusia akan gagal mencapai yang diingini bahkan sebaliknya akan terjerumus kelembah yang ditakuti tersebut.
Sebaliknya jika hati dipenuhi kekuatan Iman, taqwa, tawakkal sabar, iklas, jujur, amanah dan sifat lainnya yang mendapat ridha Allah niscaya ia akan menemui apa yang diinginkan yaitu bahagia, kaya, senang, aman sejahtera.
Hati atau Qolbu adalah bagian penting dari manusia yang tetap berfungsi sejak hidup didunia sampai terus di akhirat kelak. Fungsi hati atau Qalbu tidak berhenti atau putus akibat datangnya kematian. Bagian tubuh lain seperti mata, telinga, otak dan seluruh tubuh tidak berfungsi lagi setelah datangnya kematian. Namun hati akan tetap berperan dialam barzakh, dihari berbangkit sampai dihari berhisab kelak. Hati yang jernih dan bersih akan membawa kita pada kehidupan yang sejahtera dan kekal selamanya di sisi Allah baik didunia maupun diakhirat. Hati yang kotor, busuk dan penuh penyakit akan membawa kita kepada kesulitan dan kesengsaraan abadi selama hidup didunia dan di akhirat kelak.
Perhatikan do’a Nabi Ibrahim yang didalam S. As Syu ‘ara ayat 87-89
87- dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan,
88- (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
89- kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih
Nabi Ibrahim memohon kepada Allah agar jangan dihinakan pada hari berbangkit, dihari yang tiada bermanfaat harta dan anak anak, pangkat dan jabatan, karib dan sanak famili, kecuali orang yang datang menghadapNya dengan hati yang bersih. Disini tergambar bahwa hati tetap memegang peranan penting sampai dihari berbangkit kelak, dikala bumi telah lenyap dan diganti dengan kehidupan lain diakhirat kelak.
Orang yang hatinya busuk, kotor penuh penyakit juga akan merasakan akibat kekotoran hatinya itu kelak diakhirat, seperti digambarkan Allah dalam S Al Baqarah ayat 10 dan An Naazi’aat 6-9:
10- Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. ( Al Baqarah 10)
6- (Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam,
7- tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua.
8- Hati manusia pada waktu itu sangat takut,
9- pandangan tunduk. ( An Naazi’aat 6-9 )
Dari beberapa keterangan diatas jelas bahwa hati tetap memegang peranan sampai dihari berbangkit kelak. Fungsi hati tidak berhenti dengan datangnya kematian. Ia tetap memegang peranan selama hidup didunia, setelah datang kematian, dialam barzakh, dihari berbangkit bahkan sampai hari berhisab kelak. Karena itu jagalah hati jangan sampai dipenuhi penyakit dan kebusukan yang akan mencelakakan kita didunia dan akhirat kelak. Bersihkan hati dari kotoran dan penyakit, tanamkan Iman, Taqwa, Tawakkal dan berbagai sifat baik lainnya didalam hati, hingga dapat dicapai berbagai kebaikan selama hidup didunia dan di akhirat kelak.
Tujuh tingkat nafsu menurut ahli tasawuf
Selama menjalani kehidupan didunia hati manusia akan mengalami perubahan dari keadaan keruh menjadi jernih melalui tujuh tingkat nafsu.
Para ahli tasawuf membagi nafsu manusia menjadi tujuh tingkatan , yaitu
- Nafsul Amarah, ini adalah tingkatan yang paling rendah. Nafsul amarah cenderung mendorong manusia untuk melakukan perbuatan keji dan rendah. Keberadaan nafsu ini disebutkan dalam s. Yusuf ayat 53
Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. ( Yusuf 53)
Sifat orang yang mempunyai nafsul amarah antara lain mudah marah, sombong, takabbur, tamak, kikir , dengki dan hasud, sering memperturutkan keinginan syahwat secara berlebihan.
- Nafsul Lawwamah, tingkat yang lebih tinggi adalah nafsul lawwamah. Nafsu ini sering mengkritik dan menyesali tindakan yang tidak patut yang dilakukan atas dorongan nafsul lawwamah. Keberadaan nafsu ini disebutkan dalam S Al Qiyamah ayat 2:
dan aku bersumpah dengan jiwa yang amat menyesali (dirinya sendiri) (Al Qiyamah 2)
Pada tingkatan ini seseorang akan menyesali perbuatan buruknya, dia sering merenung dan mengkritik semua perbuatannya yang keliru. Selanjutnya dia berusaha agar perbuatan buruk yang telah dilakukan tidak terulang lagi.
- Nafsul Mulhammah, tingkat nafsu yang ketiga adalah nafsul mulhammah. Keberadaannya disebutkan dalam S Asy Syam ayat 7-10.
7- dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya),
8- maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,
9- sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu,
10- dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
( Asy-Syam 7-10)
Orang yang telah mencapai tingkatan ini telah mampu mengendalikan dirinya dari keingainan nafsu yang rendah. Ia bisa membedakan yang hak dan batil. Ia selalu menjaga dirinya dari melakukan perbuatan tercela dan selalu berusaha untuk meningkatkan iman dan taqwanya. Berusaha mengerjakan amal soleh sebanyak banyaknya.
4. Naffsul Muthmainnah, tingkat nafsu yang kempat adalah nafsul Muthmainnah, keberadaan nafsu ini disebutkan dalam S Al fajr 27-31.
27- Hai jiwa yang tenang.
28- Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya.
29- Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku,
30- dan masuklah ke dalam surga-Ku.
Orang yang telah mencapai tingkat ini jiwanya jadi tenang , penuh rasa tawakkal, ridho dengan semua ketetapan Allah , tidak disentuh rasa duka , sedih dan cemas.
5. Nafsul Radhiah , orang yang mencapai tingkat ini selalu merasa puas dengan apa yang diterimanya dari Allah . Bagi mereka sama saja kejadian baik maupun buruk yang menimpanya. Hatinya tidak terpengaruh oleh kehidupan dunia. Mereka selalu kembali pada Allah dan ridho dengan semua keputusannya.
6. Nafsul Mardhiyah, Tingkat ini lebih tinggi daripada Nafsul Radhiyah. Ia adalah orang yang sangat dekat dan dicintai Allah. Merekalah yang dimaksud oleh salah satu hadist Qudsi:
“SENANTIASA HAMBAKU MENDEKATKAN DIRI KEPADAKU DENGAN MENGERJAKAN IBADAH IBADAH SUNAH HINGGA AKU CINTA PADANYA. MAKA APBILA AKU TELKAH MENCINTAINYA, JADILAH AKU PENDENGARANNYA YANG DENGANNYA IA MENDENGAR, PENGLIHATANNYA YANG DENGANNYA IA MELIHAT,PERKATAANNYA YANG DENGAN YA IA BERKATA KATA, JADILAH AKU TANGANNYA YANG DENGANNYA IA BERBUAT, JADILAH AKU KAKINYA YANG DENGANNYA IA MELANGKAH, DAN AKALNYA YANG DENGANNYA IA BERFIKIR”
Semua langkah dan perbuatannya dilakukan atas bimbingan dan petunjuk Allah, seperti apa yang telah dilakukan Nabi Khidir dan tidak dipahami oleh Nabi Musa .
Dia tidak bertindak dengan kemauan sendiri, melainkan dengan bimbingan dan kehendak Allah
7. Nafsul Kamilah, ini adalah tingkatan para Nabi dan Rasul, manusia suci dan sempurna, yang selalu berada dalam pengawasan dan bimbinganNya. Terpelihara dari perbuatan yang tercela.
Untuk meraih tingkatan nafsu dari level rendah sampai yang tinggi seperti tersebut diatas diperlukan perjuangan yang gigih dan ulet. Tidak bisa didapat dengan santai tanpa usaha yang maksimal. Untuk naik dari satu tingkat ketingkat yang lebih tinggi dibutuhkan waktu yang cukup lama sampai bertahun tahun.
Insya Allah dengan hati yang bersih dan jernih kita bisa meraih kemenangan dunia dan akhirat. Menjalani hidup berbahagia didunia dan akhirat , tidak ditimpa kesedihan dan duka yang berlarut larut. Kelak ditempatkan Allah di taman syurga yang abadi dan hidup kekal selamanya disana.
Orang yang memperturutkan hawa nafsu
Orang yang mengikuti nafsul amarah berusaha memenuhi keinginan rendahnya dengan berbagai cara . Ia sangat rakus terhadap kebutuham syahwat, harta , makan , pujian , dan lain sebagainya. Hidupnya hanya untuk mengabdi pada pemenuhan kebutuhan nafsunya. Ia tidak perduli dengan peraturan halal atau haram , baginya memenuhi semua kebutuhan hawa nafsu nya adalah segala galanya.
Syetan mendoronganya untuk memenuhi kebutuhan nafsunya dan memperlihatkan indah semua perbuatannya yang buruk Mereka merasa mereka adalah orang yang benar dan mendapat petunjuk , setan telah menipu mereka, tapi mereka tidak menyadari. Firman Allah dalam S Az Zukhruf 36-37:
36- Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Qur’an), Kami adakan baginya setan (yang menyesatkan) maka setan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.
37- Dan sesungguhnya setan-setan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. ( Az Zukhruf 36-37)
Bagi manusia hanya ada dua pilihan , mengabdi pada kepentingan hawa nafsu atau mengabdi Pada Allah. Orang yang mengabdi pada kepentingan hawa hawa nafsu dia akan lupa kepada Allah, sebaliknya orang yang mengabdi pada Allah harus rela mengalahkan kepentingan hawa nafsunya. Dua kepentingan yang berbeda ini tidak mungkin dijadikan satu . Seseorang tidak mungkin mengabdi kepada Allah sambil memuaskan kepentingan hawa nafsunya, Kita harus memilih satu diantara dua , mengabdi pada Allah atau pada kepentingan hawa nafsu.
Orang yang memperturutkan hawa nafsunya hatinya telah mati terkunci, dan tidak peduli dengan peringatan dan nasehat yang disampaikan padanya. Bagi mereka hal paling penting adalah memenuhi semua hasrat dan kebutuhan nafsunya.
16- Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkan perkataanmu sehingga apabila mereka keluar dari sisimu mereka berkata kepada orang yang telah diberi ilmu pengetahuan (sahabat-sahabat Nabi): “Apakah yang dikatakannya tadi?” Mereka itulah orang-orang yang dikunci mati hati mereka oleh Allah dan mengikuti hawa nafsu mereka.
( Muhammad 16)
Orang yang mengendalikan diri
Orang yang menginginkan kemuliaan bersama Allah berusaha mengendalikan dirinya dari memperturutkan keinginan hawa nafsu. Mereka menghadapkan hati ndan fikirannya pada Allah, mereka berusaha patuh pada syari’at dan aturan yang telah ditetapkan Allah, mereka tidak memperturutkan keinginan hawa nafsunya.
18- Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui.
( Jatsiyah 18)
Baginya Allah adalah segala galanya , ia tidak segan mengorbankan kepentingan hawa nafsunya untuk kepentingan di jalan Allah. Mereka rela mengorbankan kepentingan hawa nafsunya untuk mencari ridha Allah. Mereka itulah orang orang yang mendapat petunjuk dan kemenangan dunia dan akhirat.
Hati yang rusak ,penuh penyakit dan mati
Orang yang selalu memperturutkan keinginan hawa nafsunya hatinya akan menjadi rusak dan penuh penyakit. Jika tidak ada usaha untuk mengobati dan membersihkan nya dari penyakit akhirnya hati akan menjadi keras membatu dan akhirnya mati.
10- Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta
.( Al Baqarah 10)
7- Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
( Al Baqarah 7)
108- Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang lalai. ( An Nahl 108)
Orang yang hatinya telah rusak dan mati, hidup dalam kegelapan dan kekalutan. Hatinya sulit untuk menerima hidayah dan petunjuk Allah, hatinya tertutup tidak mampu menerima kebenaran. Seluruh hidupnya hanya untuk mengabdi pada setan dan memperturutkan hawa nafsu. Dia berada dalam kekuasaan setan laknatullah, Diakhirat kelak ia berada dalam penderitaan abadi selama lamannya dalam neraka jahannam
Hati yang bersih dan jernih
Orang yang mampu mengendalikan diri dari mengikuti bisikan setan dan memperturutkan keinginan hawa nafsu, serta mampu membersihkan hatinya dari sifat sifat tercela. Banyak ingat dan kembali pada Allah serta mohon ampun atas segala dosa dan kesalahannya. Hatinya menjadi bersih dan jernih, bersinar dengan cahaya ilahi. Itulah hati Qolbun salim yang dimaksud Nabi Ibrahim dalam do’anya yang disebutkan dalam surat Asy Syuara ayat 87-89.
87- dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan,
88- (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,
89- kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,
Hati yang bersih dan jernih memberi rasa nyaman sepanjang masa baik di dunia maupun di akhirat. Bebas dari rasa cemas dan takut sebagai disebutkan dalam S . Yunus ayat 62:
62- Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Merawat dan Memelihara Hati
Kita menyadari bahwa hati merupakan unsur paling penting dalam kehidupan kita yang tetap berfungsi sampai akhir zaman. Karena itu kita harus merawat dan memeliharanya dengan baik agar tidak rusak dan dipenuhi penyakit yang dapat menyengsarakan kita selama lamanya.
Hati yang bersih dan jernih adalah hati yang selalu ingat pada Allah, setiap saat melakukan komunikasi dengan Allah, sehingga selalu berada dalam bimbingan dan hidayah-Nya. Matanya dibimbing oleh hatinya untuk selalu memandang kebesaran Allah, telinganya dituntun oleh hatinya untuk selalu mendengar kan nasihat dan ayat ayat Allah. Hatinya selalu terbuka untuk menerima nasihat dan ajaran kebaikan.
Beberapa cara untuk menjaga dan merawat hati agar tetap bersih dan jernih antara lain
1. Selalu ingat pada Allah dimanapun berada
2. Selalu memuji kebesaranNya
3. Selalu bersyukur atas nikmat yang telah diberikan Allah
4. Selalu bertasbih mensucikanNya
5. Selalu mohon ampun atas kekhilafan dan dosa yang dilakukan
6. Selalu mohon perlindunganNya dari godaaan Syetan dan tipu daya dunia yang melalaikan
7. Selalu mohon bimbingan dan tutunan Allah dalam menjalani kehidupan ini
8. Selalu membaca atau mendengarkan ayat suci Al -Qur’an dan mentadabburinya setiap hari
9. Melatih hati untuk bersifat Taqwa, tawakkal, sabar, ikhlas, jujur, amanah,ridho,kasih sayang menahan amarah, menahan nafsu dari keinginan rendah dan lain sebagainya
10. Bersihkan hati dari penyakit Kafir, musyrik, sombong, takabbur, riya, dengki, dendam, khianat, kikir,loba dan tamak, memperturutkan hawa nafsu dan lain sebagainya
Juni 23, 2012
permainan 11-15
Sasaran:
- Santri usia 8 – 10 tahun
- Waktu: 60 – 180 menit
- Melatih pengenalan alam dan lingkungan
- Mengenal materi tentang surat dan ayat Al Qur’an
Bahan-bahan:
- Kartu B3Q
- Amplop berisi 2 – 3 kertas putih bertuliskan nomor tertentu
- Persiapan panitia untuk menentukan rute dan pos-posnya
- Bagilah santri ke dalam 4 – 5 kelompok; berjumlah 5 – 7 orang
- Setiap kelompok mendapatkan jatah sebuah amplop yang berisi 2-3 lembar kertas putih ukuran 9x9 cm yang isinya satu nomor surat antara 1-114. Jatah amplop tersebut akan diberikan oleh panitia di tiap pos.
- Rute tanda jejak ditentukan lebih dahulu oleh panitia, dengan jumlah pos misalnya ada 10 pos bernama pos Al Maidah, Pos An Nahl dan seterusnya. Petunjuk jejak diberikan oleh panitia di tiap pos.
- Pada setiap pos, amplop akan diambil secara acak oleh salah seorang wakilnya dan diserahkan kepada penjaga pos. Kelompok tersebut akan mendapat pertanyaan atau perintah yang berhubungan dengan nomor surat tadi
- Kelompok dapat melanjutkan perjalanan , apakah dinilai telah lulus ujian pada pos-pos tersebut dan akan mendapatkan tiket melanjutkan ke pos berikutnya. Tiket adalah nilai kelompok di pos tersebut.
- Akhir permainan, setiap hasil penilaian akan dijumlahkan. Kelompok yang mendapat nilai terbesar adalah pemenangnya.
Nama Permainan: Surat Makiyyah-Madaniyyah
Sasaran:
- Santri usia 7 –9 tahun
- Waktu: 15 menit
Tujuan:
- Mengenalkan nama-nama surat Makiyyah – Madaniyyah
- Melatih motorik dan pelatihan membedakan warna
Bahan-bahan:
- Kartu B3Q (berwarna hijau Makiyyah dan berwarna biru Madaniyyah)
- Dua buah dus kosong, usahakan berbeda warnanya, misalnya putih dan merah
- Bagilah ke dalam dua kelompok A-B masing-masing 2-3 orang
- Jelaskan tugasnya, yaitu memindahkan kartu berwarna biru dan hijau ke dus yang telah disediakan di depan dalam jarak tempuh 4-5 meter
- Setelah siap, beri aba-aba agar setiap santri bersiap untuk memindahkan kartu warna tadi ke kotak yang telah disiapkan. Kelompok A ke kotak merah dan Kelompok B ke kotak hijau.
- Setelah waktunya habis (10 menit), periksalah hasil pekerjaan masing-masing kelompok sesuaikan dengan ketentuan. Umumkan hasilnya, siapa yang paling banyak memindahkan kartunya dengan benar
- Akhirnya, jelaskan nomor surat itu dengan nama-nama surat, dan jelaskan secukupnya apa yang dimaksud dengan surat Makiyyah dan Madaniyyah. Sesuaikan dengan tingkat usia mereka.
Sasaran:
- Santri usia 6-8 tahun
- Waktu: 15 menit
- Melatih gerak motorik, khususnya kaki
- Mengenal nama-nama surat dengan bantuan warna
Bahan-bahan:
- Kartu B3QAduk kedua jenis kartu tadi, dan bagi secara merata ke dalam dua dus kosong yang telah disediakan.
Langkah-langkah:
- Bagilah peserta menjadi 2 kelompok berjumlah 4 – 5 orang.
- Jika banyak santrinya, permainannya digilir
- Jelaskan aturan mainnya, yaitu kelompok A mengambil sembarang kartu pada dus A masing-masing satu buah, lalu suruh bersembunyi di sekitar lingkungan permainan.
- Kelompok B bertugas untuk mencari anak-anak yang sembunyi sampai ketemu. Jika ditemukan, tanyakan nomor berapa kartunya. Setelah dijawab, santri dari kelompok B menuju kotak kardus B untuk menemukan apa nama suratnya.
- Demikian pula untuk santri kelompok A menemukan nama suratnya di dus A. Siapa yang lebih dahulu menemukan jawabannya, maka menang dan mendapat kesempatan untuk sembunyi. Sebaliknya, jika B yang menemukan, maka yang menang dan gilirannya untuk sembunyi dengan cara yang sama.
- Di akhir permainan, suruh berkumpul untuk mendengarkan penjelasan secukupnya maksud permainan tadi dan pengenalan akan nama-nama surat dan penjelasan tentang surat-surat tadi.
Nama Permainan: Langkah-langkah Al Qur’an
Sasaran:
- Santri usia 6 – 10 tahun
- Waktu: 30 menit
Tujuan:
- Mengenal nama dan nomor surat
- Mengenal konsep jarak lewat langkah-langkah kaki
- Mengenal alam dan lingkungan
Bahan-bahan:
- Kartu B3Q
- Bendera berwarna kuning dari bahan kertas ukuran 20x25 cm berjumlah 50 buah atau lebih (secukupnya)
- Halaman atau lapangan yang luas (lapangan sepak bola)
Langkah-langkah:
- Bagilah para santri menjadi beberapa pasangan, masing-masing 2 orang. Misalnya ada 10 pasangan /kelompok
- Aturan mainnya, tiap kelompok mendapat kesempatan untuk mengambil 1 buah kartu berwarna merah pada dus A-Merah sebanyak 5-7 kali pengambilan.
- Setelah itu, tunjukan atau beri tahu isinya kepada pasangannya, untuk dicarikan nama suratnya pada kartu warna kuning yang ada pada dus B-Kuning.
- Setelah ketemu pasanganya tadi melangkahkan kakinya lebar-lebar sebanyak nomor surat (misalnya, Yusuf [12], jadi melangkah sebanyak 12, ke arah tujuan akhir jejak langkahnya. Berhenti di sana. Pasanganya kembali mengambil kartu di dus A, lalu memberitahukan kepada pasangnnya.
- Pasangannya memberi tanda dalam bentuk bendera yang ditancapkan Lalu berlari menuju dus B untuk mencari jawaban nomor suratnya.
- Setelah ditemukan, mengambil sebuah bendera warna kuning ke-2 menuju titik pertama, dan melangkahkan kakinya sebanyak nomor suratnya (missal Al A’raf [7], berarti 7 langkah. Setelah sampai, ditancapkan bendera kedua.
- Demikian seterusnya sampai 5-10 bendera. Hal yang sama dilakukan pula oleh pasangan kelompok II, III dan seterusnya, secara bergiliranPasangan kelompok yang paling jauh mendekati garis finish adalah pemenangnyaContoh aba-aba “Di depan kalian, ada dua dus A-Merah dan B-Kuning serta bendera warna kuning. Tugas kalian, yang seorang mengambil dengan cepat kartu merah di dus Merah dan menyerahkannya kepada pasangannya.
- Tugasnya adalah menemukan kartu jawabannya, dan mengambil bendera kuning untuk ditancapakan pada lokasi, menurut langkah kaki. Misalnya, kartu kuning tertulis Yusuf [12], berarti melangkah 12 langkah kaki menuju tujuan akhir, dan menancapkan bendera kuning tadi. Lakukan hal yang sama untuk pengambilan ke 2-5. Siapa yang paling jauh jaraknya, adalah pemenangnya.
Nama Permainan: Komuniqur’an
Sasaran:
- Usia 9-12 tahun
- Waktu: 30-90 menit
Tujuan:
- Mengenal dan memahami Al Qur’an
- Melatih kemampuan menjelaskan secara efektif dan kemampuan menyimak
Bahan-bahan:
- Kartu B3Q
Langkah-langkah:
- Santri terdiri dari kelompok berjumlah 3-4 orang
- Aturannya, setiap santri akan mendapatkan Kartu Pos Komuniqur’an yang diambil secara acak oleh wakil peserta selama permainan sebanyak 10 lembar.
- Santri (anggota 1) tadi meminta anggotanya (2, 3, dan 4) untuk bertanya kepadanya agar dapat menebak isi Kartu Pos Komuniqur’an tadi.
- Cara bertanyanya ditentukan sebagai berikut: “berhubungan dengan . . .”. Peserta yang memegang kartu pos hanya boleh menjawab “tidak“ atau “ya”.
- Setiap kelompok diberi waktu dua menit untuk setiap soal. Setelah 20 menit berlalu, giliran kelompok II, III, dan seterusnya.
- Pemenangnya adalah kelompok yang paling banyak menebak jawabanya secara benar.
permainan 6-10 islami
Sasaran:
- Santri usia 6-9 tahun
- Waktu: 10 menit
Tujuan:
- Melatih kecepatan mengajukan pertanyaan tentang Al Qur’an
- Kartu B3Q
- Pencatat waktu
- Jelaskan bahwa permainan ini untuk melatih kecepatan mengajukan pertanyaan yang benar tentang Al Qur’an
- Tentukan waktu, misalnya, 3 menit untuk setiap santri untuk menyusun pertanyaan secara spontanMintalah salah satu santri untuk tampil ke depan.
- Tugasnya mengambil salah satu Kartu B3Q dan mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya dalam waktu 3 menit mengenai isi Kartu tersebut
- Perhatikan apakah pertanyaan itu benar, dan berapa banyak yang dapat ditanyakan dalam waktu 3 menit tadi
- Setiap selesai santri tampil, jelaskan pertanyaan mana yang benar dan mana yang salah
Nama Permainan: Tabel Menjodohkan
Sasaran:
- Santri usia 5-9 tahun
- Waktu: 5-30 menit
Tujuan:
- Mengenal hubungan pasangan nama-nama surat dan nomornya.
Bahan-bahan:
- Kartu B3Q
- Papan tulis
- Kapur atau spidol white board
- Kartu manila putih ukuran standar
- Potongan kecil kertas putih sebanyak 2 x lipat jumlah santri yang ada
Langkah-langkah:
- Jelaskan bahwa perrmainan ini adalah menjodohkan pasangan yang benar dengan cara menarik garis panah
- Buatlah table, misalnya seperti contoh di bawah ini. Tabel ini dapat dibuat dalam bentuk jadi dalam sebuah karton manila atau dapat dibuat pada papan tulis
Tulislah sebuah nama surat yang jawaban pasangannya tidak ada sebagai jebakan. Untuk menentukan siapa yang akan maju ke muka, buatlah potongan kertas sebanyak 2 x lipat jumlah santri. Setengah isi kertas itu ada yang kosong dan ada yang bertuliskan (!), yang artinya kebagian tugas menjodohkan. Tabel tadi juga dapat berupa gambar visual dari nama surat. Ini dugunakan pada santri usia 5 tahun. Untuk mengecek kebenarannya pergunakan Kartu B3Q
Nama Permainan: Melanjutkan Kisah Al Qur’an
Sasaran:
- Santri 6-8 tahun
- Waktu: 15 Menit
Tujuan:
- Mampu merangkaikan suatu kisah
- Mampu bekerjasama dengan teman dalam menyususn kisah berdasarkan penjelasan teman sebelumnya
Bahan-bahan:
- Kartu B3Q; Kuartet yang dapat dijadikan bahan cerita.
- Kartu manila ukuran 5 x 5 cm yang bertuliskan bilangan 1 – 4
Langkah-langkah:
- Jelaskan permainan ini adalah untuk merangkaikan kisah secara bergiliran.
- Untuk Kartu yang berupa gambar, dikocok dan diambil secara acak oleh tiap santri.
- Untuk bahan berupa nomor urut, dikocok dan diambil secara acak oleh tiap santri, yang menunjukan urutan melanjutkan kisah.S
- antri yang mendapat bahan bergambar, diminta untuk memulai berkisah.
- Diskusikan siapa yang pertama kali mendapat giliran berdasarkan gambarnya.
- Untuk santri yang mendapat kartu bernomor 1, 2, 3, dan 4 secara bergantian menyampaikan kisah tertentu.
- Kisah tersebut dapat disepakati terlebih dahulu atau diserahkan kepada yang mendapat urutan nomor.
Nama Permainan: Meneliti Ayat Pertama Suatu Surat
Sasaran:
- Santri usia 8 – 10 tahun
- Waktu: 15 menit
Tujuan:
- Mengenali adanya perbedaan dan persamaan ayat-ayat pertama dalam suatu surat
- Melatih cara melafalkan ayat-ayat pertama yang berbentuk huruf-huruf Hijaiyyah
- Melatih kepekaan penyimakan
Bahan-bahan:
- Kartu B3Q
- Al Qur’an dan terjemahannya
Langkah-langkah:
- Jelaskan maksudnya, yaitu menelaah ayat pertama suatu surat
- Kocoklah Kartu B3Q berikan satu kartu kepada salah seorang santri, dan minta bukalah Al Qur’an sesuai dengan kartu yang ia dapat
- Mintalah santri untuk mencatat atau menulis ayat-ayat pertama 10 surat pertama
- Tanyakan apa yang dirasakan atau difikirkan santri. Dengarkan tanpa menyela
- Berilah cara yang benar membaca ayat-ayat tersebut
Nama Permianan: Meneliti Ayat Terakhir Suatu Surat
Sasaran:
- Santri usia 10 –12 tahun
- Waktu: 10 –30 menit
Tujuan:
- Mengenali adanya perbedaan dan persamaan isi ( terjemahan ) Al Qur’an
- Melatih membaca ayat-ayat tersebut secara benar
- Mengetahui jumlah ayat setiap surat dalam setiap ayat
Bahan-bahan:
- Kartu B3Q
- Al Qur’an dan Terjemahnya
Langkah-langkah:
- Jelaskan bahwa santri akan dilatih untuk mengenali Al Qur’an secara apresiatif
- Kocoklah Kartu B3Q kepada salah seorang santri dan minta bukalah Al Qur’an sesuai dengan informasi Kartu B3Q yang ia dapat pada pojok kiri bawah (jumlah ayat setiap surat)
- Berilah contoh cara membaca yang benar setiap ayat terakhir tadi dan terjemahannya
- Mintalah setiap santri secara bergiliran membaca ulang ayat-ayat terakhir
permainan 1-5
- Usia santri 6-10 tahun
- Waktu: 15 menit
- Mengingat kapan kelahiran dirinya
- Menyadari bagaimana berat dan sakitnya ibu melahirkan
- Mengenal nama dan nomor surat serta ayat Al Qur’an
- Mencintai ibu yang telah mengandung dan melahirkannya
Bahan-bahan:
- Kartu B3Q: Kartu Surat Al Insan dan Kartu Surat Al A’laq
- Al Qur’an dan terjemahnya
- Mintalah santri menulis kapan kelahirannya
- Jelaskan dengan bantuan gambar kartu surat Al Insan proses kelahiran seorang anak
- Hubungkan angka kelahiran dengan nama surat dalam Al Qur’an, caranya jadikan jumlah tanggal, bulan dan tahun kelahiran menjadi nomor surat. Contoh: 01-09-2002; jadi 1+9+2+0+0+2= 14; nomor surat ke 14 yaitu surat Ibrahim
Sasaran:
- Santri usia 5-10 tahun
- Waktu: 15 menit
- Mengenalkan nama-nama surat dalam Al Qur’an
- Membangun imajinasi lewat kisah dengan menggunakan nama surat
- Mengenal asal usul penamaan sebuah surat
- Kartu B3Q
- Tunjukkan empat kartu dalam kelompok kuartet seperti kelompok surat Makkiyah (Kuartet no.1): Al An’am, Al Jinn, Al Mursalat, An Naas
- Ceritakanlah sebab-sebab penamaan empat surat tersebut
- Mintalah santri untuk merangkai empat nama surat itu menjadi sebuah cerita
- Berilah sebuah contoh kisahnya, Missal: Allah menciptakan hewan-hewan (Al An’am) untuk kepentingan manusia (An Naas) dan begitu juga Allah telah mengutus Malaikat (Al Mursalat) untuk membimbing manusia dan jinn (Al Jinn)
Sasaran:
- santri usia 5-8 tahun
- Waktu: 10 menit
- Mengenalkan nama-nama surat lewat kartu surat bergambar dan bernomor
- Membangun imajinasi nama surat lewat visualisasi
- Menjodohkan nomor dan nama surat lewat mencari pasangannya
- Kartu B3Q
- Bagilah Santri menjadi dua kelompok. Kelompok A dan B dengan jumlah setiap kelompok empat orang
- Berikan setiap kelompok santri empat kartu Berilah mereka waktu 3-5 menit untuk mengingat nama surat dan nomor surat.
- Berikan Kartu santri A kepada santri B dan sebaliknya.
- Mintalah santri B untuk menyebut nomor surat dan santri A untuk menjawab nama surat dan sebaliknya.
- Berilah penjelasan tentang nama surat dan bantulah anak jika dalam kesulitan menemukan pasanganya.
Sasaran:
- Santri 5-8 tahun
- Waktu: 5-15 menit
- Mengenalkan surat-surat Al Qur’an bernama hewan
- Menyebutkan nama-nama suratnya dengan benar
- Merangsang imajinasi anak tentang nama-nama binatang dalam surat Al Qur’an
- Kartu B3Q
- Kumpulkan Kartu B3Q yang bergambar Hewan; Nomor surat: 2, 6, 16, 27, 29, 100, 105 (Al Baqarah, Al An’am, An Nahl, An Naml, Al Ankabuut, Al ‘Aadiyaat, Al Fiil
- Jelaskan bahwa santri akan diajak untuk mengenal surat-surat dalam Al Qur’an bernama hewan
- Mintalah salah seorang santri mengambil satu kartu
- Mintalah anak tersebut menyebutkan apa nama gambar binatang pada kartu tersebut
- Mintalah santri yang lain untuk menyebut nama suratnya.
- Akhirnya semua santri biarkan untuk membaca semua informasi yang terdapat dalam kartu yang bergambar hewan-hewan tersebut. Nama surat, nomor surat, jumlah ayat dan sebab penamaan surat
Sasaran:
- Santri usia 6-8 tahun
- Waktu: 5-15 menit
- Mengenal nama-nama surat dengan cara menjelaskan ciri-ciri tertentu
- Melatih imajinasi dan kemampuan menjelaskan secara lisan
- Kartu B3Q; Surat nama Nabi 10, 11, 12, 14, 47, 71 (Yunus, Huud,Yusuf, Ibrahim, Muhammad, Nuuh)
Langkah-langkah
- Minta salah seorang santri untuk tampil ke depan.
- Tunjukan beberapa gambar tadi, untuk dipilih.
- Setelah itu, mintalah santri tersebut menjelaskan identitas nama surat tadi, dengan caranya, tanpa menyebutkan apa nama suratnya.
- Guru meminta agar santri yang lain menyebutkan nama surat yang diberikan penjelasan dan cirri-cirinya.
- Lakukan hal yang sama kepada semua santri, sampai semua nama surat tentang nama nabi dapat ditebak dengan benar.