Agustus 21, 2010

puasa untuk para manula


PUASA Ramadan datang sebagai salah satu perwujudan rahmatan lil alamin. Dia mendatangkan berkah dan manfaat bagi siapa saja yang menjalankannya, termasuk lansia.

Puasa tidak boleh menyebabkan sakit atau bertambah parahnya sakit. Dalam hal ini Rasulullah sudah mengatakan, ”Berpuasalah kalian, maka kalian akan menjadi sehat.”

Puasa juga tidak boleh menjadi beban di luar kemampuan.
Dalam QS Al Baqarah ayat 286 Allah berfirman :”Allah tidak membebani seseorang, kecuali sebatas kemampuannya.”Karena itu banyak dispensasi yang diberikan kepada manusia dalam menjalankan perintah.

Dalam hal puasa Allah pun memberikan dispensasi, yaitu kepada mereka yang apabila menjalankan puasa justru menyebabkan sakit, atau yang sakit berakibat sakitnya menjadi lebih parah. QS Al Baqarah ayat 184, kelanjutan dari ayat 183 yang mewajibkan orang beriman untuk berpuasa, Allah menyebutkan dispensasi tersebut.

Dalam ayat tersebut Allah berfirman yang artinya : ”Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin.Barang siapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya.”

Dispensasi

Lansia umumnya sudah sepuh. Banyak di antara mereka yang sudah berat menjalankan puasa. Karena itu kepada mereka yang tidak kuat menjalankan puasa karena berbagai sebab, diberikan dispensasi seperti disebutkan oleh ayat di atas.

Apakah wujud dispensasi tersebut ? Dispensasi itu adalah kebolehan untuk tidak mengerjakan puasa dan mengganti puasa yang ditinggalkannya itu dengan membayar fidyah, yaitu memberi makan kepada fakir/mskin.

Untuk satu hari puasa yang ditinggalkan dia berikan satu liter beras kepada satu orang fakir/miskin. Jadi kalau umur bulan Ramadan 29 hari ya 29 liter, kalau umur bulan Ramadan 30 hari ya 30 liter. Adapun kalau dia memberikan lebih dari ketentuan di atas, maka itu merupakan nilai lebih yang akan kembali kepada dia.

Kalau untuk membayar fidyah itu dia tidak mampu? Ya sudah dia terbebas pula dari membayar fidyah itu(kecuali keluarganya akan membayarkannya) Nabi mengatakan : Agama itu mudah dan kalau ada kesulitan, maka yang datang justru adalah kemudahan.

Lansia umumnya makannya sedikit, daya cernanya sudah berkurang maka bagi lansia yang masih kuat menjalankan puasa, hendaknya anjuran Nabi untuk menyegerakan berbuka diikuti dan anjuran beliau untuk makan sahur dan mengakhirkan makan sahur (makan sahur menjelang waktu imsak) menjadi perhatian. Makan sahur itu barakah (akan member kekuatan untuk puasanya). Begitu pula menyegerakan berbuka puasa dan mengakhirkan makan sahur akan membantu stabilitas fisiknya.

Selamat berpuasa bagi lansia yang berpuasa dan selamat menjaga kondisi fisik bagi lansia yang karena kondisinya terpaksa meninggalkan puasa. Percayalah bahwa Allah mengetahui hal itu dan Allah Maha Kasih Sayang dan Maha Pengampun. (53)

– Drs KH Ahmad Darodji MSi, Ketua MUI Jawa Tengah

KAISAR DAN BENIH

Ini adalah salah satu kisah inspirasional tentang integritas (kejujuran)

Pernah ada seorang kaisar di Timur Jauh yang sudah tua dan tahu sudah datang waktunya untuk memilih penggantinya. Ia tidak memilih dari salah seorang asistennya atau salah satu dari anak-anaknya sendiri, tetapi ia memutuskan untuk melakukan sesuatu dengan cara yang berbeda.

Ia memanggil semua pemuda di dalam kerajaan bersama-sama dalam satu hari. Dia berkata, "Ini telah datang waktunya bagi saya untuk turun dan memilih kaisar berikutnya. Saya telah memutuskan untuk memilih salah satu dari kalian." Anak-anak terkejut! Tetapi, sang kaisar melanjutkan. "Aku akan memberikan masing-masing dari kalian sebuah biji hari ini. Satu benih. Ini adalah benih yang sangat istimewa. Aku ingin kau pulang, menanam benih, disiram dan kembali ke sini satu tahun dari hari ini dengan apa yang Anda telah tumbuhkan dari satu biji ini. Aku akan menilai tanaman yang Anda berikan untuk saya, dan yang terbaik saya pilih dan akan menjadi kaisar kerajaan berikutnya! "

Ada seorang anak laki-laki yang bernama Ling berada di sana pada hari itu dan ia, seperti yang lain, menerima benih. Ia pulang ke rumah dan kepada ibunya dengan penuh semangat menceritakan keseluruhan cerita. Dia membantunya mendapatkan panci dan tanah penyemaian, lalu ia menanam benih dan menyiramny dengan hati-hati. Setiap hari ia menyirami itu dan memeriksa untuk melihat apakah telah tumbuh.

Setelah sekitar tiga minggu, beberapa pemuda lainnya mulai berbicara tentang bibit dan tanaman yang sudah mulai tumbuh. Ling terus pulang dan memeriksa benihnya, tapi tidak pernah tumbuh. Tiga minggu, empat minggu, lima minggu berlalu. Masih belum apa-apa.

Setiap saat orang lain selalu membicarakan tanaman mereka, namun Ling tidak punya tanaman, dan ia merasa gagal. Enam bulan berlalu, masiyang ada hanya pot. Dia hanya tahu bahwa ia telah membunuh benih. Orang lain pohon-pohon dan tanamannya tinggi, tapi dia punya apa-apa. Ling tidak berkata apa-apa kepada teman-temannya, namun. Dia hanya terus menunggu benih untuk tumbuh.
Setahun akhirnya berlalu dan semua pemuda dari kerajaan membawa tanaman mereka kepada kaisar untuk diperiksa. Ling mengatakan pada ibunya bahwa ia tidak akan membawa pot kosong. Tapi dia mendorongnya untuk pergi, dan untuk membawa poti, dan harus jujur tentang apa yang terjadi. Ling merasa malu, tapi ia tahu ibunya benar. Ia membawa potnya yang kosong ke istana.

Ketika Ling tiba, ia kagum melihat berbagai jenis tanaman tumbuh milik sluruh pemuda lain. Semua tanaman indah, dalam segala bentuk dan ukuran. Ling menaruh potnya yang kosong di lantai dan banyak pemuda lain menertawakannya. Beberapa pemuda menyindir kepadanya dan berkata, "Hei coba lihat ,bagus."

Ketika kaisar tiba, ia mengamati ruangan dan menyapa orang-orang muda. Ling hanya mencoba untuk bersembunyi di belakang. "Wah, tanamannya sudah besar, pohon-pohon dan bunga Anda telah tumbuh," kata sang kaisar. "Hari ini, salah satu dari kalian akan ditunjuk kaisar berikutnya!"

Tiba-tiba, sang kaisar melihat Ling di belakang ruangan dengan potnya yang kosong. Ia memerintahkan para penjaga untuk membawanya ke depan. Ling ketakutan. "Kaisar tahu aku gagal! Mungkin dia akan membunuhku!"

Ketika Ling sampai di depan, Kaisar menanyakan namanya. "Nama saya Ling," jawabnya. Semua anak-anak tertawa dan mengolok-oloknya. Kaisar meminta semua orang tenang. Ia menatap Ling, dan kemudian mengumumkan kepada orang banyak, "Lihatlah kaisar baru Anda! Namanya adalah Ling!" Ling tak mempercayainya. Ling tidak bisa menumbuhkan benihnya. Bagaimana ia bisa menjadi kaisar baru?

Kemudian kaisar berkata, "Satu tahun yang lalu dari hari ini, aku memberi semua orang di sini sebuah benih. Aku bilang Anda untuk mengambil benih, tanaman itu, menyirami, dan membawanya kembali kepadaku hari ini. Tapi aku memberi kalian semua benih yang telah direbus dan tidak akan tumbuh. Kalian semua, kecuali Ling, telah membawa saya tanaman dan pohon-pohon dan bunga. Bila Anda menemukan bahwa benih tidak akan tumbuh, Anda menggantinya dengan benih lain yang kuberikan padamu. Ling adalah satu-satunya dengan keberanian dan kejujuran untuk membawakan pot dengan benih yang saya berikan. Oleh karena itu, ia adalah orang yang akan menjadi kaisar baru! "

============================================
Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi, Idea Press, Yogyakarta. Hal. 159-161. ISBN 978-6028-686-402.

Info buku, silakan klik link (tautan) di bawah ini:

http://www.facebook.com/pages/Mutiara-Kalbu-Sebening-Embun-Pagi/116810518359465
……………………………………………………………………………………………….…
Apabila Bp./ Ibu/ Sdr berminat pesan & dikirimi buku ” Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi” (MKSEP) tersebut, mohon ketik nama dan alamat untuk pengiriman, balas inbox ini atau sms ke 081392911111. (Harga buku Rp 40.000 + biaya pos/ kirim)
=============================
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...