Nabi bersabda: ” Malaikat Jibril selalu memberitahuku 7 hal setiap kali menyampaikan firman Allah sehingga 7 hal tersebut kuanggap sangat penting atau hampir wajib.”
1. Berbuat baik pada tetangga
2. Jangan sekali-kali menceraikan istri (rawatlah wanita secara baik)
3. Jangan terlalu kerasi dengan budak atau buruh
4. Jangan lupa bersiwak (membersihkan mulut)— sholat 2 rakaat dengan bersiwak
lebih besar pahalanay daripada shalat 70 rakaat tanpa bersiwak terlebih dulu—
5. Jangan lupa shalat berjamaah–Nabi beranggapan bahwa shalat tidak sah jika tidak berjamaah—
6. Selalu shalat malam
7. Selalu berzikir kepada Allah—tidak bermanfaat suatu pembicaraan jika tidak dibarengi dengan dzikir (ingat) kepada Allah—
Nabi bersabda: ” Allah menyukai seseorang orang karena 3 perkara.”
1. Orang yang punya kekuatan/kekuasaan yang dgunakan untuk taat kepada Allah. Misalnya waktu kita masih sehat, memiliki waktu luang seabiknya dimanfaatkan untuk beribadah.
2. Orang yang menangis dan menyesal setelah berbuat maksiat.
3. Orang yang sabar ketika miskin —orang miskin itu memiliki 3 perhiasan : tidak minta-minta (bekerja sendiri), syukur saat mendapat nikmat, sabar saat tertimpa musibah.— * Nabi mengatakan: Bingkisan yang paling berharga bagi orang mukmin adalah fakir.–orang fakir yang sabar akan masuk surga dengan lebih mudah dan ketika di surga akan bersanding dengan Nabi Besar Muhammad saw
Produk pelatihan :Quantum Teaching - BCL - Parenting -outbound kid & family - Peluang usaha les rumahan baca & hitung
Februari 22, 2010
Januari 15, 2010
Perbedaan kaidah ushul dan kaidah fiqh
Kita sering salah memahami antara kaidah ushul dan kaidah fiqih. Meski dalam beberapa hal ada kesamaan diantara keduanya. Namun, dari berbagai segi keduanya pun memiliki perbedaan yang signifikan.
Kaidah fiqih (al-qawa'id al-Fiqhiyyah) menurut Dr. Ali al-Nadawi, adalah hukum syar'i dalam bentuk qadhiyah aghlabiyah (prinsip umum) yang dari prinsip tersebut dapat diketahui hukum-hukum masalah yang tercakup dalam kaidah tersebut (al-Qawaid al-Fiqhiyah: 2004).
Kaidah fiqih (al-qawa'id al-Fiqhiyyah) menurut Dr. Ali al-Nadawi, adalah hukum syar'i dalam bentuk qadhiyah aghlabiyah (prinsip umum) yang dari prinsip tersebut dapat diketahui hukum-hukum masalah yang tercakup dalam kaidah tersebut (al-Qawaid al-Fiqhiyah: 2004).
November 26, 2009
benarkah kiamat 2012....bohong
Image by Maarten (Superchango) via Flickr
Sebelum Terjadinya Kiamat, Akan Muncul Tanda-Tanda Terlebih Dahulu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “… ‘Tidak akan terjadi hari kiamat hingga kalian melihat sepuluh tanda.’ Beliau menyebutkan, ’[1] Dukhan (asap), [2] Dajjal, [3] Daabah, [4] terbitnya matahari dari barat, [5] turunnya Isa ‘alaihis salam, [6] keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, [7,8,9] terjadinya tiga gerhana yaitu di timur, barat dan di jazirah Arab, yang terakhir adalah [10] keluarnya api dari Yaman yang menggiring manusia ke tempat berkumpulnya mereka’.”
Nabi ‘Isa sendiri turun kembali ke muka bumi dan beliau tinggal selama 40 tahun lamanya. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bercerita mengenai Nabi ‘Isa,
فَيَمْكُثُ أَرْبَعِينَ سَنَةً ثُمَّ يُتَوَفَّى وَيُصَلِّى عَلَيْهِ الْمُسْلِمُونَ
“Nabi ‘Isa tinggal di muka bumi selama 40 tahun kemudian meninggal dan dishalatkan oleh kaum muslimin.”
Dari sini, mungkinkah kiamat terjadi tahun 2012?!
Perlu diketahui bahwa berdasarkan berbagai dalil dari Al Qur’an dan As Sunnah, para ulama membagi tanda hari kiamat menjadi dua macam yaitu tanda shughro (kecil) dan tanda kubro (besar). Tanda kiamat shughro sendiri ada yang telah terjadi dan ada yang belum terjadi, ada pula yang berlangsung bukan sekali bahkan terus menerus dan lama kelamaan tanda tersebut lebih banyak terjadi dari waktu-waktu sebelumnya.
Secara lebih lengkap, tanda-tanda kiamat dapat dibagi menjadi empat macam:
Pertama, tanda shughro yang pernah terjadi dan telah berakhir. Contohnya adalah diutusnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan terbelahnya bulan.
Kedua, tanda shughro yang terus menerus terjadi dan berulang. Contohnya adalah menyerahkan amanah kepada orang yang bukan ahlinya, muncul para pendusta yang mengaku sebagai nabi, muncul wanita-wanita yang berpakaian namun hakekatnya telanjang dan merebaknya perzinaan.
Ketiga, tanda shughro yang belum terjadi. Contohnya adalah tanah Arab akan menjadi subur dan penuh pengairan.
Keempat, tanda kubro, artinya bila tanda-tanda ini muncul, maka kiamat sebentar lagi akan tiba. Di antara tanda tersebut adalah munculnya Dajjal. Akhirnya Dajjal pun dibunuh oleh Nabi ‘Isa dan terus berlanjut menjadi perang besar antara kaum Muslimin dengan umat Yahudi di tanah suci Palestina yang akan dimenangkan oleh kaum Muslimin. Ya, di tanah Palestina yang sekarang ini masih terjajah niscaya akan menjadi saksi di hari itu akan kehancuran kaum zionis Yahudi jahat, tanah Palestina yang sekarang masih bersorak memanggil umatnya untuk memberi perhatian kepadanya agar dimerdekakan dari cengkraman konspirasi internasional para tirani, tanah Palestina yang menjadi wilayah kaum Muslimin namun kita tak dapat bebas saat ini untuk mengaturnya bahkan untuk merasakan ketenangan hidup di dalamnya akibat kebiadaban kaum zionis Yahudi dan sekutunya, wallahul musta’an, sungguh akan menjadi saksi akan kekalahan Dajjal dan pengikut-pengikutnya yang berasal dari kalangan Yahudi. Kemudian muncul pula Ya’juj dan Ma’juj di zaman Nabi ‘Isa. Ya’juj dan Ma’juj juga dimusnahkan oleh Nabi ‘Isa.
Prediksi Kiamat dengan Cara Apapun Tidaklah Tepat
Sudah sejak dulu banyak orang yang mengklaim terjadinya kiamat pada tanggal-tanggal tertentu. Namun prediksi-prediksi dengan angka tersebut semuanya meleset. Setiap orang mungkin bisa saja mengarang-ngarang hal ini sekehendaknya, sesuai dengan angka mana yang ia sukai. Namun ingatlah, janganlah sampai kita membicarakan tentang ilmu Allah tanpa dasar sama sekali. Perkara kapan kiamat itu terjadi adalah perkara ghoib, tidak perlu sibuk-sibuk membahasnya. Sibuk-sibuk mencari-cari waktu tersebut sangat bertentangan sekali dengan metode Al Qur’an yang memerintahkan kita untuk tidak membahasnya.
Yang Mesti Dipersiapkan
Dari sini jelaslah bahwa berbagai klaim terjadinya hari kiamat pada tanggal, bulan dan tahun tertentu sungguh suatu kekeliruan karena hal ini sama saja telah berbicara tentang ilmu Allah tanpa dasar ilmu sama sekali. Yang semestinya dipersiapkan adalah bekal untuk menghadapi masa tersebut yaitu bekal iman dan amal sholih.
‘Ali bin Abi Tholib radhiyallahu ‘anhu memberi petuah kepada kita,
ارْتَحَلَتِ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً ، وَارْتَحَلَتِ الآخِرَةُ مُقْبِلَةً ، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الآخِرَةِ ، وَلاَ تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا ، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَابَ ، وَغَدًا حِسَابٌ وَلاَ عَمَلَ
“Dunia itu akan ditinggalkan di belakang. Sedangkan akhirat akan berada di hadapan kita. Dunia dan akhirat tesebut memiliki anak. Jadilah anak-anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak dunia. Hari ini (di dunia) adalah hari beramal dan bukanlah hari perhitungan (hisab), sedangkan besok (di akhirat) adalah hari perhitungan (hisab) dan bukanlah hari beramal
iedul adha
Image via Wikipedia
إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
“Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan)”
Idul Adha adalah saat untuk merenungkan hikmah-hikmah ilahiyah di balik kisah perjalanan hidup dan pengorbanan tiada henti seorang Ibrahim. Kisah hidup dan pengorbanan yang kemudian mengantarkannya tidak sekedar menjadi seorang Rasul, tetapi menjadi Rasul pilihan yang dimasukkan dalam golongan Ulul Azmi. Bahkan lebih dari itu, ia kemudian digelari sebagai Khalil al-Rahman atau kekasih Allah. Berbagai hikmah dari kehidupan seorang Ibrahim ‘alaihissalam itu menjadi sangat penting untuk kita renungkan dan resapi, terutama di tengah situasi dan kondisi negeri kita yang saat ini ditimpa berbagai persoalan, yang membuat banyak di antara kita kesulitan bahkan tidak mampu menemukan akar persoalan sebenarnya.
Hikmah pertama dari perjalanan Nabi Ibrahim alaihissalam adalah bahwa asas utama dan pilar terpenting kehidupan ini adalah Tauhid. Keyakinan bahwa hanya Allah satu-satunya yang berhak untuk disembah. Tauhid adalah sumber mata air segala kebahagiaan, ketentraman dan kedamaian. Tauhid adalah akar utama dari segala kebaikan dan keshalehan. Dengan kata lain, jika Tauhid telah hancur binasa, kesyirikan menjadi idola dan keyakinan sehari-hari, maka lenyaplah mata air kebahagiaan dan kedamaian itu. Dan tercerabutlah sudah akar utama kebaikan dan keshalehan itu. Dan itu tidak hanya di dunia ini, namun pada kehidupan yang jauh lebih penting dari dunia, yaitu akhirat. Itulah sebabnya, seluruh nabi dan rasul yang diutus Allah semuanya membawa misi yang sama, yaitu misi Tauhid.
Langganan:
Postingan (Atom)