Produk pelatihan :Quantum Teaching - BCL - Parenting -outbound kid & family - Peluang usaha les rumahan baca & hitung
Juli 15, 2010
Keluarga sakinah
Keluarga adalah kekuatan dan ketenangan kita. Setiap hari kita akan menemukan energi baru saat memahami betapa berharganya keluarga kita. Bayangkan saja apa yang terjadi jika saat Anda membuka mata di pagi hari, tidak ada lagi istri di sisi, dan juga anak-anak di rumah kita ? Kehidupan kita pasti akan terguncang luar biasa. Pekerjaan mudah akan terasa berat kita selesaikan. Kesuksesan demi kesuksesan yang kita tapaki menjadi tidak berarti lagi. Hambar tanpa adanya anak dan istri. Maka mari kita mensyukuri dengan nikmat keluarga kita saat ini, apapun kondisinya.
Rasa syukur ini sebenarnya telah kita pahami sejak awal. Bahkan dalam keseharian kita sering melantunkan doa tentang harapan dan cita-cita kita terhadap keluarga ini. Salah satu doa yang sering kita lantunkan setiap hari adalah :
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa ( QS Furqon 74)
Sesungguhnya doa di atas adalah statemen visi kita dalam sebuah keluarga. Teramat sayang jika hanya keluar dari lisan tanpa amalan sama sekali. Tanpa langkah nyata, doa tersebut hanya akan menggantung di langit sana. Doa di atas menuntun kita untuk mempunyai dua visi dalam rumah tangga kita.
Visi Pertama : Menjadikan Anak dan Istri sebagai Penyejuk Hati ( Qurrota A’yun)
Tidaklah disebut penyejuk hati kecuali mereka menjadi anak dan istri yang sholih dan sholihah. Menjalani perintah Al-Quran dan as-Sunnah. Membahagiakan keluarga dengan prestasi-prestasi sederhana yang membanggakan. Bukan sebaliknya, menjadi fitnah dan ujian bagi keluarga. Visi ini membutuhkan langkah-langkah yang seharusnya direncanakan sejak awal, sebelum memulai mahligai rumah tangga. Tapi tidak ada kata terlambat untuk kebaikan.
Visi Kedua : Menjadikan Keluarga kita mempunyai Kontribusi dalam Masyarakat ( Lil Muttaqiina Imama)
Ini visa yang besar bagi keluarga kita. Bukan hanya bahagia di dalam rumah, tapi juga mampu menyebarkannya di luar rumah. Langkah riilnya adalah membekali anak, istri dan anggota keluarga dengan ketrampilan, dan mental berbagi dengan masyarakat. Mempunyai sesuatu yang akan dikontribusikan untuk tetangga sekitarnya. Membawa manfaat yang riil meskipun kecil. Sungguh anggun ungkapan al-Quran, dimana kita dituntun untuk menjadi pemimpin bagi orang yang bertakwa. Inilah pekerjaan besar bagi saya dan Anda para pemimpin rumah tangga.
Alhamdulillah, saya berkesempatan mengisi pengajian dua bulanan yang diselenggarakan oleh Forum Silaturahmi Da’I (FOSDA) di kecamatan Gondangrejo , Karanganyar pada akhir Juni ini. Sungguh terharu melihat para aktifis kampung dan tokoh desa berkumpul dan bergabung dalam barisan dakwah yang berkah ini. Saya diberi kesempatan mengisi tentang DAKWAH KELUARGA sebagai tatsqif pada malam hari itu. Kepada para sahabat blogger yang juga intens memberikan pencerahan kepada masyarakat, saya persembahkan presentasi tentang dakwah keluarga ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar