September 05, 2009

Tujuh (K) untuk mencapai kesuksesan



Semua orang berharap untuk mendapatkan sukses atau kemenangan. Manusia akan hidup dalam dua alam, yaitu dunia dan akhirat. Kemenangan di akirat dan kemenangan di dunia adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan, dia bagaikan sisi mata uang yang tidak akan bermakna jika salah satu sisinya hilang. Bahkan Allah berfirman, “ Barang siapa yang buta hatinya di dunia, niscaya di akhirat nanti akan lebih buta. “ (QS. Al-Israa’ ayat 72).. Kemenangan bukanlah sesuatu yang tiba-tiba, melainkan sebuah pencapaian yang perlu perencanan yang matang. Perencanan yang matang sangat dipengaruhi oleh sejauh mana ketersediaan informasi dalam memprediksi ke depan, sedangkan masa depan tanpa perencanaan dan ridha Allah adalah sesuatu yang mustahil untuk sukses. Untuk itu, kita perlu mengkaji bagaimana kita harus mengatur diri kita agar mendapatkan sukses tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mencapai kesuksesan yaitu dengan tujuh K (7K) :
1. Kesehatan (Qowiyul Jismi) : Kesehatan adalah kenikmatan yang tidak bisa dibeli dengan uang. Kesehatan bukanlah segala-galanya, namun tanpa kesehatan, segala-galanya kurang bermakna. Rosul mengatakan : Allah itu baik cinta akan segala yang baik, bersih, suka akan kebersihan dan maha murah..

2. Kepintaran : kepintaran adalah modal untuk mencapai kesuksesan, apalagi di zaman yang serba canggih kita dituntut dalam berbagai hal, seperti politik, teknologi, hukum, fiqih, Qur’an, hadits dan lainnya. Rosul bersabda :


Artinya : Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki dan muslim perempuan.
Dari statement di atas mengisyaratkan bahwa di zaman ini harus menguasai berbagai bidang, sehingga tidak dikatakan meminjam bahasa Tukul “ katro/Ndeso” alias tidak tahu apa-apa.
Dengan penguasaan ilmu yang banyak kita mampu memahami sesuatu dengan cepat dan mampu mengatasi masalah debgan cepat. Kemudian dengan penguasaan ilmu tersebut mampu mentransfer/memberikan kepada orang lain. Sabda Rosulullah Saw :


Artinya : Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang memberi manfaat kepada orang lain.
3. Keterampilan : ilmu saja tidak cukup, melainkan kita dituntut untuk mempunyai skill/keterampilan dalam berbagai hal diantaranya : keterampilan memahat, berbahasa, Komputer, mendidik dan lainnya.
4. Keuangan : Orang Islam dituntut supaya menjadi hamba yang kaya, karena kalau ummat muslim miskin maka akan mendekati kepada kekafiran. Sebagaimana sabda rosul :


Artinya kefakiran menyebabkan kepada kekufuran.
Dengan landasan itulah sebagai hamba Allah berusaha untuk menjadi hamba yang kaya, dalam artian kita harus terus untuk mencari dunia seakan-akan kita akan hidup selama-lamanya, dan carilah akhirat seakan-aka kita akan mati selama-lamanya.Rosul bersabda :




Artinya : Bekejalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selama-lamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok.
Namun bukan berarti uang segala-galanya, kita harus mampu menyeimbangkannya kedua-duanya. Sehingga menjadi makhluk yang sukses di dunia dan akhirat.
5. Kesempatan : Peluang adalah sesuatu yang dapat memberikan kebaikan untuk kita. Orang yang memiliki motivasi tinggi umumnya akan selalu mencari peluang.Suatu kesempatan jarang mengetuk dua kali di pintu yang sama.
Kesempatan yang baik itu jarang, dan orang bijak tidak akan pernah membiarkannya pergi begitu saja.
6. Kesetiakawanan : Hidup tanpa teman rasanya hampa, hidup tanpa tetangga rasanya duka. Rosul bersabda :


Artinya : Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka mulyakanlah tetangganya. Maksud hadits tersebut adalah perintah bahwa kita hidup di dunia ini bukanlah sendirian tetapi berpasang-pasangan. Untuk itu kita dituntut untuk bersosialisasi dengan teman, saudara dan tetangga. Sehingga disaat kita memerlukan bantuan maka akan cepat mendapat bantuan pula, tetapi kalau kita tidak pernah mau membanu orang lain maka kita akan dijauhi oleh orang lain pula. Rosul sering mengajak kepada para sohabatnya untuk menengok orang sakit, bersilaturahim dengan tetangga-tetangga baik yang seagama atau yang bukan seagama. Dengan itu pula Allah akan senantiasa memberikan balasan yang setimpal.
7. Keamanan : Kebutuhan seseorang selain uang, kesehatan, teman, perlu juga kebutuhan yang lain yaitu keamanan. Orang sekaya dan sepintar apapun kalau dirinya tidak merasa aman, maka sia-sialah hidupya. Keamanan adalah kebutuhan manusia dimana pun berada. A.A. Maslow dalam bukunya tentang motivasi menempatkan kebutuhan keamanan diposisi yang ke dua.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...